Kue Apem


Kata "Apem" sudah sangat familier dikalangan masyarakat Indonesia khususnya di Jawa, Apem adalah sejenis kue jajanan tradisional yang mungkin paling banyak dikenal dan bahkan sebagian mengkonotasikannya dengan berbagai macam ritual dan unsur mistis atau spiritual, meski penyajiannya adakalanya berbeda-beda di setiap daerah dan dalam beberapa kepercayaan masyarakat.

Di kalangan warga kota Pemalang, Jawa Tengah, nama kue apem ini dianggap berasal dari kependekan dari "Asli Pemalang" meski sampai sekarang belum dtemukan referensi tentang kebenarannya, namun setidaknya hal ini sedikit memberikan angin yang menguatkan dugaan bahwa kue ini berasal dari Indonesia, didukung pula adanya resep turun-temurun yang dikenal di daerah Kesesi, Pemalang, yang cukup terkenal dengan kue apemnya. Namun, apakah sampai sini sudah membuktikan bahwa Apem bener-bener kue asli Indonesia, sebentar ... ada cerita juga tentang gelaran sebaran apem yang di kenal dengan sebutan acara "Yaa Qowiyyu" yang diadakan disekitar makam Ki Ageng Gribig, Klaten, Jawa Tengah, diadakan setiap bulan safar (kalender Jawa/hijriyah), dari sini kemudian dianggap sebagai mulai tersebarnya yang namanya kue apem di Indonesia, apalagi seiring penyebaran agama Islam di Nusantara ini. 

Dan siapa sangka ternyata, kue (yang kemudian disebut) apem yang sempat dikenalkan pertama kali oleh Ki Ageng Gribig itu ternyata adalah kue yang dibawa beliau sebagai oleh-oleh waktu beliau pulang Ibadah haji dari Makkah, dan karena beliau tidak membawa cukup banyak untuk dibagikan ke penduduk kampung & santri-santrinya, maka beliau menyuruh istri dan beberapa orang untuk membantu membuat kue semacam yang dibawa itu, yang kemudian terkenal dengan kue Apem, yang dibagi-bagikan kepada penduduk kampung sekitar kediaman Ki Ageng Gribig.

Nah, dari sini muncul lah perkiraan bahwa kue apem ternyata bukan asli Indonesia, karena kue ini sejatinya memang dibawa oleh Ki Ageng Gribig dari Mekah, apakah kue ini kue penduduk Mekah? bisa jadi memang seperti itu, tapi bisa jadi pula kue ini sempet di beli oleh Ki Ageng Gribig dari pedagang yang datang dari luar kota Mekah, atau bahkan pedagang dari luar Arab yang berdagang disekitaran Masjidil Haram, dan setidaknya ini pula dibuktikan dengan adanya kue-kue sejenis yang ada dibebepara daerah dan negeri manca, sebut saja Apang (Manado), Dosa (India), saya rasa Kue Serabi (Jawa Barat) juga mirip dengan yang namanya Apem, bahkan di India ada kue yang jenis, rasa, bentuk, dan namanya mirip dengan Apem yaitu Kue Appam, coba search aja di google.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, Kue apem mempunyai tempat yang istimewa, selain dalam festival sebaran apem "Yaa Qowiyyu" di sekitar makam Ki Ageng Gribig, Desa Jatinom, Klaten, kue apem juga disajikan pada acara Tinggal Dalem/Ambengan di Jogja, bahkan dalam berbagai macam acara berskala kecil seperti selamatan, tahlilan, dan lain sebagainya, yang bagi sebagian kalangan menganggap bahwa mengadakan acara kalau tidak ada apem jadi kurang afdol, hehee ... 


Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *