Makan Pakai Sendok atau Pakai Tangan ... ?


Dalam buku Tarjamah Al-Arif billah Al-habib Ahmad bin hasan Alatas, hal 45. dengan tulisan putra beliau Al-habib Ali bin hasan Alatas. Rh, diceritakan bahwa Suatu ketika Al-habib Ahmad bin hasan Alatas dijamu oleh Syaikhul Islam waktu itu (th 1308 H). hadir dalam jamuan ulama-ulama universitas Al-azhar, ketika di hidangkan makanan orang-orang yang hadir makan menggunakan garpu sendok, Namun beliau makan tanpa sendok & garpu yang telah di sediakan, hal ini mengundang perhatian syaikhul islam, "knpa tuan tidak makan dengan sendok?", tanya Syaikhul islam, berkata habib Ahmad "krna kata-kata ibnu Malik dalam Alfiah"...

"WAFI KHTIYARIN LA YAJI-UL_MUNFASHIL # IDZA TA-ATTA AN YAJI-AL MUTTASHIL"

Dalam keadaan ikhtiyar (belum kepepet) tidak boleh mendatangkan dhomir terpisah # selagi masih memungkinkan mendatangkan dhomir yang bersambung.

Maka syaikhul islampun melepas sendok garpunya dan beliau makan dengan tangan beliau, hal ini lantas di ikuti para hadirin ..

Pada umumnya memang sekarang hampir disemua tempat dihidangkan makanan adalah sudah menjadi satu paket dengan alat makannya, yaitu garpu, sendok, bahkan pisau untuk memotong roti atau daging, tidak hanya di rumah makan, warung, restoran, di tempat walimah atau resepsi jamuan makan pada acara pernikahan atau selamatan dan lainnya, tetapi nasi bungkus atau nasi kotak sekarang juga disediakan alat makan berupa sendok atau yang lainnya untuk makan. 


Hal yang berbeda terjadi pada beberapa restoran siap saji seperti Mc. Donald (McD), juga dengan KFC, serta beberapa restoran serupa lainnya, entah apa yang melandasi "inovasi" ini sehingga mereka berani menerapkan cara makan yang tidak lazim untuk jaman sekarang, yaitu dengan tidak memakai sendok dan garpu, meski di beberapa restoran ini disediakan alat makan, apalagi restoran-restoran semacam ini bermula dan berhomebase di negara-negara barat, seperti Amerika & beberapa negara Eropa, namun kenyataanya sekarang di Indonesia sendiri restoran-restoran ini berkembang pesat, bahkan beberapa pengusaha lokal juga meniru produk dan cara makan ala fastfood yang ramai ini, dan tidak hanya itu sekarang bahkan warung lalapan yang sajian menunya berupa sambel plus olahan ayam goreng, bebek bakar, ikan bakar, dll. semakin digemari, disamping karena khas Indonesia, juga cara makan yang lazim dipakai adalah dengan tanpa memakai alat makan semacam sendok dan garpu. 

Jadi, apakah cara makan seperti ini Salah dalam pandangan Islam? menurut beberapa referensi menjelaskan bahwa, WALAA BA'SA BI ISTI'MAALIL MIL'AQAH WA NAHWIHAA (dan tidak mengapa menggunakan alat semacam sendok dan selainnya)

Lalu, apakah cara makan sebagian dari kita sudah sesuai dengan Sunnah Rasulullah saw. padahal kita sudah makan dengan menggunakan tangan tanpa menggunakan alat makan sendok atau garpu? coba simak beberapa riwayat ini, yang menjelaskan tata cara makan Nabi memakai tangan, 

1. Membasuh tangan, 

Rasulullah saw. bersabda : "Keberkahan makanan itu adalah wudlu sebelum dan sesudah makan" , Hadist ini disebut dalam kitab Wasaailu wushul ilaa syamaailir rasul karya Syaikh Yusuf An-nabhaaniy, dan beliau menambahkan keterangan bahwa yang dimaksud Wudlu dalam hal ini adalah Wudlu dengan makna Lughowiy yang berarti Membasuh Tangan

2. Menggunakan Tiga Jari, 
Menurut Imam at-Thabraani dalam kitab al-Ausaath dari hadits riwayat Ka’b Bin ‘Ajrah ra dituturkan Aku melhat Rasulullah saw. makan dengan menggunakan tiga jemarinya, ibu jari dan dua jari yang menyandinginya, ... 

Hal ini berbeda, dengan sebagian dari kita memakai hampir atau bahkan semua jari-jari tangan terpakai untuk makan.

3. Menjilati Jari-jemari yang telah dipakai untuk makan

Dalam lanjutan riwayat diatas disebutkan " ... 
kemudian aku melihat beliau menjilati ketiga jemarinya sebelum dibersihkan dengan sapu tangan, mulai dari jari yang tengah kemudian jari yang menyandinginya (telunjuk) kemudian ibu jari"


Dalam Fathul Baari dituliskan, Berkata Guru Kami (al-‘Iraaqy) dalam kitab Syarh at-Tirmidzi, bahwa diantara rahasia menjilati jari setelah makan adalah :

- Karena jari tengah paling kotor saat makan sebab ia jemari paling panjang karena sisa makanan yang ada padanya lebih banyak ketimbang dijemari lainnya

- Saat seseorang menjilati jemarinya kemungkinan perut jemari menghadap pada wajahnya, oleh karena panjangnya jari tengah saat ada sisa makanan yang jatuh dari jari tengah berpindah kejari arah kanannya (telunjuk) dan dari jari telunjuk berpindah kearah ibu jari.

Pada referensi lainnya, dalm Faidhul Qadir, Ibn ‘Arabi berkata “Adalah kebiasaan orang mereka seusai makan, menjilati tangan, mengusapnya dengan sapu tangan dan mencuci tangannya, begitu juga kebiasaan orang arab mereka tidak mencuci tangannya sebelum ia mengusapinya dengan serbet”
Hikmahnya saat air cucian mengenai tangan yang belum diusapi dengan serbet kotoran dari sisa makanan sangatlah banyak hingga membuat air semakin keruh dan tanganpun tidak bersih berbeda saat dilap dengan serbet sebelumnya kotoran yang tersisa tinggalah sedikit yang dapat dijamin bersih dengan dicuci memakai air.


-bersambung...-

Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *