SONGKOK/PECI HITAM


Beberapa waktu yang lalu ada orang-orang londo (dari tanah seberang) mampir kerumah saya, waktu hampir masuk waktu sholat isya' , seperti biasa saya memang masih pakai sarung dan songkok (peci/kopyah), ngobrol ngalor ngidul, tiba-tiba "Bulek" Londo itu memandang serius peci saya, kemudian bertanya "saya lihat di negara-negara lain seperti Arab, mesir, syuriah, bahkan di China kebanyakan mereka (orang muslim) memakai peci berwarna putih, tapi kenapa disini kok hitam & bentuknya berbeda?"

Saya agak bingung darimana jelaskannya, tapi kemudian saya katakan "bahwa tutup kepala berwarna hitam ini umumnya disebut "Songkok" dan ini sebenernya penutup kepala identitas dari sebagian besar bangsa Melayu, yang seperti ini juga dipakai di Malaysia, Indonesia, Brunai, dan lainnya, dan sebenernya tidak khusus untuk orang muslim saja, tapi berlaku secara umum, kalo anda melihat foto presiden bersama menterinya mereka juga memakai Songkok ini, meski tidak beragama Islam, Thats all"

Tentang Songkok ini saya pula pernah bertanya di sebuah forum diskusi yang kebanyakan anggotanya orang yang pernah dipesantren, karena rasa penasaran saya disebabkan waktu saya di tempat nyantri dulu oleh pengurus dianjurkan memakai Peci Hitam, padahal beberapa pesantren menganjurkan santrinya ber-peci putih, dan salah seoran teman dalam forum mengatakan "mungkin untuk menghormati budaya warga setempat", saya rasa ini masuk logika juga, karena dulunya tempat itu adalah markas para "Bangsat-iawan" yang diantara mereka juga memakai petutup kepala adat yang biasa dipakai di Jawa ini seperti Blangkon ataupun peci hitam ini.

Dimasa sekarang, orang memakai "songkok hitam" terkadang dianggap ustadz, dukun, guru sekolah, dll, ketika kita hadir dalam acara resmi, semi resmi atau tidak resmi sekalipun, harusnya kita menganggapnya sesuatu yang sudah lazim-nya peci hitam ini dipakai, bukan dianggap suatu yang aneh, tabu atau spesial ... padahal nurut saya seharusnya Songkok hitam itu bahkan lebih kepada Kebanggaan, dan Identitas nasionalisme saja, bahkan kalau bisa songkok hitam seharusnya masuk dalam daftar promosi produk pariwisata Nusantara.



Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *